:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5194583/original/090644800_1745300833-PYH2024070319500001300_P4.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – LG Energy Solution dikabarkan mundur dari proyek pembangunan rantai pasok baterai kendaraan listrik sebesar 11 T won atau setara Rp 130 triliun di Indonesia. Keputusan tersebut, diambil setelah konsorsium, mempertimbangkan perubahan kondisi industri global dan permintaan pasar kendaraan listrik yang melambat.
Proyek ambisius ini awalnya dirancang untuk menciptakan rantai pasok baterai kendaraan listrik yang terintegrasi, mulai dari pengadaan bahan mentah hingga produksi prekursor, material katoda, dan sel baterai. Indonesia, sebagai produsen nikel terbesar di dunia, dipilih karena perannya yang penting dalam industri baterai kendaraan listrik.
Namun, menurut sumber industri yang dikutip oleh Yonhap News Agency, konsorsium yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya, memutuskan untuk mundur dari proyek tersebut setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh perubahan lanskap industri, khususnya fenomena yang disebut EV chasm, yaitu perlambatan sementara atau stagnasi dalam permintaan global terhadap kendaraan listrik.
“Mengingat kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami memutuskan untuk keluar dari proyek ini,” ujar seorang pejabat dari LG Energy Solution.
Meski demikian, LG menegaskan komitmennya untuk melanjutkan bisnis yang sudah ada di Indonesia, termasuk pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), yang merupakan usaha patungan dengan Hyundai Motor Group.
Penyesuaian Strategi
Langkah ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam industri baterai EV, perubahan dinamika pasar global dapat mempengaruhi keputusan investasi perusahaan besar. Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menyesuaikan strategi untuk tetap menarik investasi di sektor ini.
Sementara itu, LG dan mitra-mitranya akan terus memantau perkembangan pasar kendaraan listrik global, dan mempertimbangkan peluang investasi lainnya yang sesuai dengan kondisi pasar dan strategi bisnis masing-masing.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
… Selengkapnya