:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5189550/original/028805800_1744786116-Screenshot_2025-04-16_134623.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Tesla mulai menghentikan pemesanan untuk Model S dan Model X di China. Langkah ini diambil setelah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang semakin memanas.
Perang dagang ini, berhubungan dengan lonjakan tarif impor hingga 145 persen dari pihak Amerika Serikat, dan balasan tarif 125 persen dari China terhadap produk Amerika Serikat.
Kondisi ini membuat harga kedua model tersebut menjadi tidak kompetitif di pasar otomotif terbesar dunia.
Disitat dari Carscoops, perubahan ini terlihat jelas di situs resmi Tesla China, di mana tombol pesan sekarang untuk Model S dan X telah diganti dengan pilihan lihat mobil dan jadwalkan test drive.
Meskipun demikian, Tesla masih menawarkan unit yang tersedia di inventaris untuk pelanggan yang tertarik.
Tesla Model S dan X yang diproduksi di Amerika Serikat, terkena dampak langsung dari kebijakan tarif baru ini.
Sementara itu, Model 3 dan Model Y yang diproduksi di pabrik Tesla di Shanghai, tidak terpengaruh oleh tarif tersebut dan tetap menjadi andalan penjualan perusahaan di Negeri Tirai Bambu.
Kedua model ini telah mengalami pembaruan pada 2023 dan 2024, yang membantu mempertahankan daya saing Tesla di pasar lokal.
Elon Musk, CEO Tesla sebelumnya telah memperingatkan bahwa kebijakan tarif impor ini dapat merugikan ekonomi secara keseluruhan. Namun, peringatan tersebut tidak diindahkan oleh pemerintahan Negeri Paman Sam.
Elon Musk bahkan terlibat dalam perselisihan publik dengan penasihat tarif utama Trump, Peter Navarro, yang menyebut pendiri Tesla ini hanya sebagai perakit mobil yang menginginkan akses ke komponen murah dari luar negeri.
Komponen Tesla dari China
Selain itu, sekitar 40 persen bahan baterai kendaraan Tesla berasal dari perusahaan China.
Ketergantungan ini menjadi perhatian utama bagi pemerintahan Amerika Serikat, yang ingin mengurangi impor dan meningkatkan produksi domestik.
Namun, langkah ini justru menambah tantangan bagi Tesla dalam menjaga rantai pasokannya.
Dengan meningkatnya persaingan dari produsen lokal seperti BYD, yang terus memperluas pangsa pasarnya di China, Tesla menghadapi tekanan tambahan untuk menyesuaikan strateginya.
Penarikan Model S dan X dari pasar China menunjukkan betapa seriusnya dampak perang dagang terhadap perusahaan teknologi tinggi seperti Tesla.
… Selengkapnya