:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2344299/original/024754700_1535517426-20180828-Trump-Dapat-Kartu-Merah-dari-Presiden-FIFA-AP20180828-Trump-Dapat-Kartu-Merah-dari-Presiden-FIFA-AP-6.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penerapan tarif impor sebesar 25% untuk kendaraan yang diimpor ke Amerika Serikat (AS), efektif mulai 3 April 2025. Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan produsen mobil global mengenai potensi kenaikan harga dan penurunan penjualan di Negeri Paman Sam.
Disitat dari Reuters, perusahaan seperti General Motors, Toyota, dan Volkswagen menyatakan bahwa tarif tersebut akan meningkatkan biaya bagi konsumen Amerika dan mengurangi ekspor kendaraan AS.
Sedangkan John Bozzella dari Alliance for Automotive Innovation menekankan, meskipun industri mendukung peningkatan produksi domestik Amerika Serikat, relokasi fasilitas dan rantai pasokan tidak dapat dilakukan dengan cepat atau mudah.
Sementara itu, CEO Ford, Jim Farley, mengungkapkan kekhawatiran tarif ini akan berdampak signifikan pada industri otomotif, meskipun sebagian besar kendaraan Ford yang dijual di AS dirakit secara domestik.
Dampak tarif ini juga dirasakan di Eropa. Menteri Keuangan Jerman, Joerg Kukies, memperingatkan kebijakan tarif Donald Trump tersebut akan merugikan ekonomi Jerman dan AS dengan meningkatkan biaya impor dan harga konsumen di AS.
Kukies menekankan pentingnya mencegah konflik perdagangan yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Selain itu, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, turut mendesak AS untuk mempertimbangkan kembali kebijakan tarif ini. Sanchez mengajak pemerintahan AS untuk berdialog dengan Komisi Eropa guna menghentikan apa yang disebutnya sebagai kebijakan yang tidak masuk akal.
Di pasar keuangan, saham perusahaan otomotif global mengalami penurunan sebagai respons terhadap pengumuman tarif ini. Meskipun demikian, mata uang negara-negara pengekspor mobil ke AS, seperti peso Meksiko dan yen Jepang, menunjukkan penurunan lebih kecil dari diperkirakan.
Kenaikan Harga Mobil
Penerapan tarif ini diperkirakan akan menaikkan harga kendaraan di AS hingga $US 20.000 per unit, yang dapat menurunkan permintaan dan mengganggu rantai pasokan global. Para analis memperkirakan penurunan lebih lanjut pada saham-saham otomotif Eropa dan mengkhawatirkan dampak negatif pada lapangan pekerjaan di sektor tersebut.
Pemerintah dan pemangku kepentingan industri di berbagai negara kini tengah mempertimbangkan langkah-langkah balasan, dan strategi mitigasi untuk menghadapi kebijakan tarif AS ini. Situasi ini menambah ketegangan dalam hubungan perdagangan internasional, dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi perang dagang yang lebih luas.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4995048/original/088256300_1730975735-Infografis_SQ_Efek_Donald_Trump_Menang_Pilpres_AS_ke_Perekonomian_Global.jpg)
… Selengkapnya