:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5211085/original/043003000_1746525460-Polytron_G3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Proyek mobil nasional, beberapa waktu belakang kembali diperbincangkan. Bahkan, kendaraan yang diharapkan bisa jadi merek asal Indonesia ini telah bergeser menjadi model bertenaga baterai atau listrik.
Salah satu nama yang mencuat adalah merek elektronik raksasa asal Tanah Air, Polytron, yang disebut akan bergabung dengan proyek mobil nasional ini. Terlebih, perusahaan yang berada di bawah grup Djarum itu telah meluncurkan secara resmi mobil listrik pertamanya, G3 dan G3+.
Dijelaskan Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron mengatakan, definis mobil nasional sendiri belum diketahui dengan pasti.
Namun, jika melihat mobil listrik Polytron, yaitu G3 dan G3+ yang sudah memiliki Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen, apakah layak disebut sebagai mobil naional?
“Saya kurang tahu definisi mobnas. Sebetulnya, kalau kita bicara Polytron, sudah pasti merek Indonesia, merek nasional, mobilnya sudah pasti nasional,” Tekno menjelaskan, beberapa waktu lalu.
Namun, seperti yang sudah diketahui, mobil listrik Polytron G3 dan G3+ ini merupakan hasil rebadge dari mobil listrik milik merek China, Skyworth K. Hanya saja, memang ada beberapa penyesuaian agar model tersebut, sesuai dengan karakteristik konsumen di Indonesia.
“Rebadge tidak sepenuhnya benar, kalau dicari, di sana tidak ada yang sama speknya dengan yang kita bawa ke sini. Sebetulnya, kita juga melakukan beberapa adjusment, disesuaikan dengan karakter di Indonesia,” tegas Tekno.
Namun, Tekno sendiri memang tak membantah, kalau mobil listrik pertama Polytron ini memang kerja sama dengan Skyworth Auto.
“Kan yang kita lakukan adalah sharing platform, dan sangat lazim dilakukan di industri kendaraan. Jadi, kita kerja sama dengan mereka (Skyworth Auto),” Tekno menambahkan.
Produksi Mobil Listrik Polytron Numpang di Handal
Saat ini, polytron G3 dan G3+ memang akan langsung dirakit secara lokal di Indonesia. Produksi dari mobil listrik tersebut, akan dilakukan dengan menumpang di pabrik Handal Indonesia Motor.
“Saat ini, kita masih kerja sama dengan Handal untuk merakitnya. Sambil, kita siapkan fasilitas kita sendiri,” ujarnya.
Polytron memang tak menutup kemungkinan untuk berinvestasi membangun fasilitas produksi sendiri. Namun, belum dijelaskan juga, kapan pabrik tersebut akan dibangun, dan juga besaran nilai investasinya.
“Kalau bisa secepatnya (pembangunan pabrik Polytron). Semakin banyak jualan, semakin cepat pabriknya berdiri,” tukas Tekno.
… Selengkapnya