:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4895201/original/044553100_1721300152-20240718-Hari_Pertama_GIIAS_2024-ANG_2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menatap dengan mantap target penjualan mobil baru sebanyak 900.000 unit di sepanjang 2025. Ia juga menilai industri otomotif Indonesia mampu bertahan di tengah gejolak kebijakan global dan terus tumbuh.
“Industri sangat dipengaruhi berbagai aspek, di dalam maupun luar negeri. Saat ini, industri otomotif Indonesia masih memiliki kesempatan untuk terus berkembang selama tetap optimistis, hati-hati, waspada dan rasional. Salah satu upayanya adalah dengan menjaga dan mendorong permintaan pasar baik domestik dan internasional. Target tidak berubah, 900.000 unit 2025. Karena banyak model baru yang bisa menopang penjualan,” terang Yohannes Nangoi di Jakarta Selatan.
Menurutnya, saat ini industri otomotif Indonesia tercatat melakukan ekspor ke lebih dari 90 negara. Lalu secara domestik masih menjadi magnet investasi merek-merek otomotif global.
“Merek-merek kendaraan baru masih terus antri untuk masuk ke Indonesia. Dan selama mereka memenuhi syarat, ketentuan, serta peraturan pemerintah. Gaikindo memandang hal tersebut secara positif, untuk menjaga angka investasi, produksi. Termasuk mendorong aktivitas pasar domestik,” lanjutnya.
Nangoi juga menggambarkan. Indonesia merupakan negara yang memiliki variasi merek otomotif terlengkap. Mulai dari jenama asal Amerika, Eropa, Jepang, Korea, hingga China.
Hal itu bakal terpampang jelas saat penyelenggaraan GIIAS 2025. Ini juga sebagai salah satu upaya asosiasi dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air.
“Kami optimistis, semangat positif selalu ada dalam setiap gelaran GIIAS. Dengan semakin banyaknya merek otomotif global bergabung. Pameran terbesar di dunia (setelah Cina) akan menjadi ajang yang semakin komprehensif dalam menghadirkan pilihan inovatif bagi masyarakat. Serta menjadi solusi untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan bermotor Indonesia ke depan,” beber dia.
Inginkan Tambahan Insentif
Untuk diketahui, pemerintah telah memberikan insentif untuk kendaraan hybrid atau jenis Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Bila memenuhi ketentuan berlaku, maka diberikan potongan PPnBM sebesar 3 persen dari harga jual. Ini diberikan sejak Januari 2025 sampai dengan Desember 2025.
Gaikindo mengapresiasi hal itu, namun demi perkembangan industri otomotif dalam negeri diperlukan tambahan insentif.
“Ya kami tentu berterimakasih kepada pemerintah. Bila ditanya masih kurang, ya kami mengharap lebih. Kalau PPnBM bisa diberi insentif lagi, sangat membantu industri otomotif di dalam negeri. Karena mobil sudah menjadi kebutuhan dasar, bukan lagi sebagai barang mewah. Sedangkan konsep PPnBM itu kan berfungsi untuk membatasi masyarakat agar tak beli barang mewah. Kalau mobil yang dipakai masyarakat (secara umum) bukan termasuk bagian itu,” pungkas Nangoi, saat acara persiapan GIIAS 2025.
… Selengkapnya