:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5272127/original/020681700_1751532457-Xiaomi.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi kembali membuat gebrakan di dunia otomotif, lewat pujian mengejutkan dari Lei Jun, CEO sekaligus pendiri perusahaan teknologi asal China tersebut, kepada teknologi Full Self‑Driving (FSD) milik Tesla.
Dalam unggahan Lei Jun di platform Weibo menyoroti pengiriman otonom Model Y yang terbaru, menyebut bahwa ‘Tesla memang luar biasa’. Pabrikan asal Amerika Serikat ini, telah memimpin tren industri, terutama FSD.
“Kami masih banyak yang harus dipelajari,” ujar Lei Jun.
Sinyal hormat ini muncul setelah posting dari wakil presiden Tesla, Tao Lin, yang membagikan rekaman perjalanan otonom Model Y sejauh sekitar 24 km dari pabrik Gigafactory di Austin menuju rumah pelanggan, dengan kecepatan hingga 115 km/jam tanpa sopir atau kendali jarak jauh.
Bagi Tesla, ini menjadi tonggak penting dalam inovasi robotaxi dan pengiriman kendaraan secara mandiri.
Respons terbuka Lei Jun mencerminkan strategi frenemies yang familiar di pasar otomotif Tiongkok, dan para bos pesaing saling memuji teknologi lawan sambil tetap meluncurkan produk mereka sendiri. Sebelumnya, Lei Jun juga memuji teknologi swap baterai NIO dan bahkan mengucapkan selamat kepada Great Wall Motor serta Li Auto atas pencapaiannya.
Dalam hitungan nyata, Xiaomi tengah menantang dominasi Tesla lewat YU7 SUV. Model ini mencatat pemesanan sebesar 289.000 unit hanya dalam satu jam sejak debut 26 Juni, dan 240.000 unit dalam 18 jam hingga lock‑in deposit.
Adapun spesifikasinya meliputi baterai 96,3 kWh, jangkauan hingga 835 km (CLTC), dan fitur ADAS (Xiaomi HAD) yang sudah disertakan tanpa biaya tambahan, berbeda dengan Tesla yang memasang FSD seharga 64.000 yuan.
Sistem Bantuan Xiaomi
Meski demikian, para pengulas menilai sistem bantuan pengemudi Xiaomi terbilang cukup konservatif dibanding FSD Tesla . Meski menawarkan teknologi HAD dengan dukungan Nvidia Drive AGX Thor berkapasitas 700 TOPS, hal ini dianggap masih kalah dari model otonom agresif ala Tesla.
Strategi Lei Jun pun tampak jelas, yaitu mengakui keunggulan pesaing sembari menegaskan keunggulan produk Xiaomi di ranah harga, fitur, dan performa.
Hal ini sejalan dengan cara Tesla memulai, dengan halus dalam gaya, namun agresif dalam bisnis. Dengan langkah ini, Xiaomi menyiratkan bahwa mereka tak hanya siap belajar, tetapi juga siap menyaingi—dengan metode khas sendiri.
Infografis Mobil Kepresidenan
… Selengkapnya