:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1385476/original/030431200_1477460853-xi.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Raksasa teknologi Xiaomi, semakin memperkuat kiprahnya di industri otomotif. Melalui anak usaha, Xiaomi Jingxi Technology, Tiongkok ini resmi mengakuisisi lahan seluas 485.100 m² di kawasan Yizhuang New Town, Beijing, dengan nilai sekitar 635 juta yuan atau setara Rp 1,43 triliun untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik dan komponen.
Langkah strategis Xiaomi tak hanya di Beijing. jenama Negeri Tirai Bambu ini juga telah mendirikan entitas baru di Shanghai, dengan modal terdaftar 1 juta yuan atau sekitar Rp 2,25 miliar.
Entitas ini bertanggung jawab atas penjualan kendaraan listrik dan konvensional, jasa birokrasi kendaraan bekas, layanan rental mikro‑penumpang, serta penjualan makanan, dan perangkat pengisi baterai.
Disitat dari Carnewschina, pabrik baru mobil listrik ini direncanakan sebagai fase ketiga ekspansi fasilitas Xiaomi, setelah dua tahap sebelumnya yang telah berjalan di kawasan sekitarnya. Masa sewa tanah selama 50 tahun ini, mendukung ambisi pabrikasi besar-besaran, khususnya untuk model SUV YU7 dan sedan SU7.
Selain pengembangan pabrik, Xiaomi juga membidik pasar dengan peluncuran SUV YU7 pada akhir Juni. CEO Xiaomi, Lei Jun mengumumkan, bahwa persiapan massal telah rampung dan pengiriman akan dimulai Juli mendatang.
Menariknya, peminat YU7 saat ini lebih besar dari SU7. Lewat aplikasi Xiaomi EV, calon pembeli saat ini harus menunggu hingga 51 minggu untuk menerima kendaraannya.
Perkuat Pangsa Pasar
Sementara itu, pada akhir Mei, Xiaomi menaikkan target pengiriman kendaraan listrik untuk 2025 dari 300.000 menjadi 350.000 unit. Hal ini sejalan dengan perluasan pabrik fase ketiga, dan permintaan yang terus meningkat .
Dukungan produksi dalam tiga fase dan penguatan distribusi, menunjukkan kesiapan Xiaomi untuk memenuhi target dan memperluas pangsa pasar.
… Selengkapnya